Kumpulan quote - quotes
/ kutipan / kata-kata dari novel “Menara Cinta” karya Widuri R. Al Fath :
“Kebahagiaan haruslah
dimulai dari sesuatu yang baik. Kebahagiaan harus dicari, bukan dirampas dari
orang lain.”
--- Menara Cinta
(hal.199)
“Pernikahan adalah
menyatukan empat titik dalam kehidupan manusia. Antara kamu dengan laki-laki
yang kamu pilih, kamu dengan keluarganya, dia dengan dirimu, dan dia dengan
keluargamu. Pernikahan yang akan menjemput keberkahan adalah pernikahan yang
didasari oleh kecintaan kepada Allah SWT. Maka, kembalikanlah segala urusan
pada Allah SWT.”
--- Umi Dina, Menara
Cinta (hal.222-223)
“Satu-satunya tujuan
pernikahan adalah karena Allah SWT. Maka, carilah seseorang yang selalu
mencintai Allah di atas segala cintanya, yang cinta pada Allah dan bisa
membimbingmu untuk selalu mencintai Allah, mendukungmu dalam perjuangan di
jalan Allah dan kamu pun mendukungnya dalam perjalanan di jalan Allah.”
--- Umi Dina, Menara
Cinta (hal.223)
“Semua sudah kukorbankan
untukmu. Masihkah ada yang kurang untuk membuktikan cintaku?”
--- Arizona, Menara
Cinta (hal.227)
“Pengorbanan? Bukankah
pengorbanan harusnya diberikan karena cinta? Bukankah pengorbanan tak mengenal
kata balasan? Apakah pengorbanannya sekarang menjadi sebuah utang yang harus
dibayar lunas, bahkan juga mungkin berikut bunganya?”
--- Menara Cinta (hal.227)
“Entah mengapa gerimis
itu hadir lagi
Gerimis yang sama yang
pernah ada dalam dada
Apakah semua ini masih
sama?
Wahai Tuhan Penguasa
Hati...
Tak cukup ikhlaskah hati
ini menerima kenyataan dari-Mu yang Maha Suci?
Setiap kali aku punya
kesempatan, selalu saja pertanyaan “kenapa” yang hadir di dalam jiwa...
Aku bukan sedang
menghujat takdir
Tapi aku sedang
menyesali semua cinta yang pernah hadir
Duhai Penguasa Alam...
Mengapa setelah mimpi
itu hilang, yang ada hanyalah sebuah penyesalan?
Mengapa takdir kami
begitu jauh berbeda...?
Padahal, rindu ini
begitu nyata
Sayang ini pun begitu
hidup... bahkan seolah menyesakkan jiwa
Seandainya aku mampu menyandingmu...
Kan ku jaga kau untuk
selamanya...
Di dunia dan
akhiratku...
Maaf atas gerimis yang
hadir di senja ini
Tuhan punya rencana yang
lebih indah buat kita berdua...”
--- Menara Cinta
(hal.227-228)
“Aku cuma mau kamu.
Dalam setiap doaku, aku memohon agar Allah izinkan aku menunggu kamu. Menunggu
sayapmu kuat untuk melengkapi sayapku yang rapuh, menunggu jiwamu
yang sabar untuk menggenapi ketidaksabaranku, menunggu batinmu yang indah untuk
menjadi satu dalam batinku. Aku Cuma mau menunggumu, hanya menunggu. Dan doa
itu buat kamu.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.237-238)
“Aku rasa kamu cukup
pintar untuk bisa membedakan mana kenyataan dan mana khayalan. Ini semua Cuma
sensasi dari hubungan persahabatan kita, tanpa ada keinginan untuk bisa
memiliki lebih jauh lagi.”
--- Arizona, Menara
Cinta (hal.228)
“Maaf, aku tidak bisa
memperjuangkanmu. Aku harap kamu mengerti, aku sudah mengunci hatiku, dan
kuncinya sudah aku buang entah ke mana. Aku memilih berjalan tanpa hati.”
--- Arizona, Menara
Cinta (hal.228)
“Jika kamu berjalan
tanpa hati, biarkan aku melangkah tanpa jiwa, karena jiwaku telah aku ikatkan
bersama dengan hatimu.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.228)
“Selama ini aku merasa
aku layaknya meniti jembatan tali, yang kalau aku salah melangkah sedikit saja,
aku bisa jatuh tergelincir ke dalam jurang. Aku bisa mati. Tapi bersamanya aku
merasakan kebahagiaan. Aku seolah bia berlari bebas tanpa takut jatuh. Aku bisa
memandang bitang di langit tinggi, aku bisa berteriak sekuat tenaga.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.253)
”Entah kenapa, ketika di
depanmu aku layaknya seorang anak kecil yang menemukan tempat paling nyaman
untuk berbagi, tempat bersandar yang paling menenangkan. Bahkan seolah
bersamamu aku bisa berlari tanpa takut sedikit pun. Aku benar-benar jatuh cinta
padamu....”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.263)
“Selama ini aku merasa
hidupku seolah berjalan di atas titian tali yang amat panjang. Segala peraturan
membelenggu, bahkan banyak kepentingan seolah menjadi satu atas diriku...hanya
bersamamu semua itu seolah bisa berlalu.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.264)
“Aku hanya ingin menjadi
penunggu hatimu. Menjadi permaisuri di istanamu, aku hanya ingin menjadi ibu
suri dari keluarga kecil kita nanti. Cuma itu. Salahkah impianku?”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.265)
“Satu doaku, kalau kamu
memang jodohku, Allah yang akan mengembalikan kamu ke sisiku. Bagaimanapun
caranya, dan kapan pun waktunya... aku yakin itu.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.266)
“Kau yang terbaik dalam
hidupku, sekalipun kau bukan milikku.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.266)
“Kalau kau bilang cinta
adalah keinginan untuk memiliki, sementara sayang adalah perasaan jiwa, aku
mempunyai kedua rasa itu sekaligus untukmu.”
--- Zalfa, Menara Cinta
(hal.266)
“Aku menyimpanmu dalam
hatiku
Menjagamu dalam karyaku
Karena kaulah pemilik
hatiku.”
--- Menara Cinta
(hal.275)
Comments
Post a Comment