Skip to main content

Kutipan Novel "Milea : Suara Dari Dilan" Pidi Baiq

“Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.” -Pidi Baiq


Kumpulan Kata-kata / Quote / Quotes / Kutipan dari novel karya Pidi Baiq yang berjudul “Milea: Suara Dari Dilan” :

“Bunda ngebebasin kamu itu karena Bunda percaya. Bunda percaya kamu tau batasnya. Kalau enggak percaya, mana akan Bunda bebasin.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.51)

“Saat itu, aku pribadi tidak tahu apa lagi yang aku inginkan, barangkali hanya ingin oksigen dan tetap bernapas agar bisa bersamanya setiap saat. Juga, ingin bensin gratis dari Pertamina, untuk bisa mengajak Lia jalan-jalan keliling Kota Bandung.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.70)

“Kamu boleh bebas berpendapat tentang diriku, bahkan dengan penilaian yang terburuk sekalipun karena aku percaya, di dalam caranya masing-masing, setiap orang melakukan kesalahan. Dan, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk dimaafkan.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.97)

“Apalagi, kalian ini generasi penerus bangsa. Pengorbanan pahlawan jangan disia-siakan. Harus diteladani dengan mengisi kemerdekaan oleh hal-hal yang positif.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.101)

“Aku tidak cemburu. Dia adalah bagian dari diriku. Dia adalah teritorialku, wilayah yang sudah menjadi milikku.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.103)

“Kenapa kamu gak pernah marah ke aku?”
“Aku pasti marah ke orang yang berani marahin kamu. Masa, aku sendiri marahin kamu.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.111)

“Jangan datang ke perempuan untuk membuat dia mau, tetapi datanglah ke perempuan untuk membuat dia senang.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.127)

“Tentunya, kamu akan berpikir, orang yang kita sukai biasanya akan tersentuh oleh hal yang mengejutkan dan sekaligus menyenangkan sehingga sebuah hadiah bukan semata-mata soal hadiah, tetapi lebih jauh dari itu mampu menunjukkan adanya usaha sebagai bentuk perhatian yang sungguh-sungguh, sebagaimana aku pernah memberinya hadiah berupa buku TTS yang sudah kuisi itu.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.135)

“Kalau aku mau ke kamu, terus banyak juga yang mau ke kamu, berarti aku bener.”
“Benernya?
“Iya, kalau aku mau ke kamu, terus orang-orang, seluruh dunia, gak pada mau ke kamu, jangan-jangan aku salah milih.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.137-138)

“Jalanilah hidupmu dengan mengacu kepada pikiranmu sendiri tanpa harus memaksa orang untuk berpikir yang sama dengan dirimu.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.142)

“Aku ingin menjadi orang yang diandalkan olehnya dan itu cukup masuk akal. Aku juga ingin dibutuhkan olehnya, sama sebagaimana aku membutuhkan dirinya.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.149)

“Kau tau siapa orang yang paling aku sukai di dunia?”
“Siapa?”
“Aku.”
“Karena?”
“Aku suka ke aku yang bisa bertemu denganmu.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.171-172)

“Aku ingat, aku pernah bilang kepadanya jika ada yang menyakitinya, maka orang itu akan hilang. Jika orang itu adalah aku, maka aku pun harus hilang.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.220)

“Benar kata kamu, rindu itu berat.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.308)

“Masa lalu adalah masa lalu, tak usah dihindari atau kautolak. Masa lalu akan menjadi penasihat yang baik. Tidak ada gunanya kausesali. Biarlah itu hadir sebagai aliran yang membawamu pergi ke tujuan yang lebih baik.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.318)

“Terimalah kenyataan, dan terus hidup dengan melakukan apa yang benar dan menyenangkan.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.318)

“Aku menguji dia dengan mukaku yang tidak tampan, dengan keadaanku yang bukan orang keren, apakah dia mau ke aku? Dia dinyatakan lulus, karena akhirnya mau…”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.340)

“Aku akan sedang berbohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak kecewa, tapi aku tidak ingin memiliki pikiran yang buruk tentang hubungan cinta yang putus. Apa yang sudah kami lakukan adalah tetap yang terbaik. Aku hanya berpikir betapa beruntungnya aku telah mengenal dirinya. Betapa beruntungnya aku pernah bersama Milea Adnan Hussain.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)

“Lia adalah guruku. Dia benar-benar sudah membuat aku menyadari banyak hal tentang diriku sendiri. Bahkan saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku menyadari sesuatu tentang diriku dan kemudian aku bisa melihat cukup banyak yang harus aku perbaiki dalam diriku.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)

“Dalam berbagai hal, Lia telah mendidik karakter dan kepribadianku untuk membuat diriku menjadi lebih baik di dalam menjalin hubunganku dengan orang lain setelah Lia. Aku tidak merasa harus lebih baik dari orang lain, aku hanya berusaha untuk lebih baik dari diriku yang kemarin.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)

“Setiap orang berbeda, itu pasti. Manusia sempurna adalah justru yang memiliki kelebihan dan kekurangan.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.353)

Baca juga:
***

HAI
Kamu memiliki semuanya
Seorang gadis di hujan September
Tetap cantik meskipun bersin!
Tapi harus kamu yang mau ke aku
Seorang lelaki bergerak di atas tanah
Otaknya lebih besar dari simpanse
Semua milikmu untuk siapa, Nona?
Untuk dia yang bisa membuat kamu senang
Karena dia yang aku maksud adalah aku
Jadi mari kita kerja sama
untuk sebuah rencana asmara 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.129) --

KEKUATAN
Kalau kamu adalah kekuatan, aku adalah Dilan
Kamu sudah masuk ke mataku, meskipun aku ngantuk
Masuk lebih jauh semakin membantuku
Itu membuat darahku jadi berani kepadamu
Aku ingin tenang membawamu kalau kau mau
Berdua bersama kerak telor gratis
Kamu boleh pilih di Dago atau di Sorga 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.132) --

JUMAT SORE
Rindu sudah sampai di kepala,
menyerang jantung dan sampai usus.
Aku dalam keadaan darurat,
Hai, Scooby-Doo, jangan bercanda
Bisakah aku bertemu dengan Lia?
Memberi aku tempat berlindung
Dari godaan sunyi yang terkutuk 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.171) --

SAMA-SAMA BAYI
Aku di mana waktu kamu masih bayi?
Aku ingin menjagamu. Tapi, tapi,
aku juga masih bayi waktu itu
(Dilan 1991)
 -- Milea: Suara Dari Dilan (hal.191) --

HARI LIA
Pagi untuk Lia.
Siang untuk Lia.
Sore untuk Lia.
Malam untuk Lia.
Aku gak mau istirahat
(Dilan 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.191) --

UNTUK LIA
Jeruk sudah dikupas, tetapi belum kumakan,
karena aku nunggu Lia.
Segelas lemon tea, untuk berdua,
Aku menunggu kapankah Lia tiba.
Dan kaus kaki, masih baru, jangan sampai
Lia merasa kedinginan.
Jangan kuatir, jaketnya adalah aku sendiri, untuk Lia!
(Dilan 1991) 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.192) --

OLEH-OLEH KHAS
Pada suatu hari di tahun 1991,
aku mengunjungi tempat-tempat kenangan
yang masih alami.
Dan, mengenang kejadian-kejadian
khas tradisional dirinya.
Aku membeli banyak oleh-oleh
yang bersangkut paut dengan dirinya
untuk suatu hari nanti aku akan merasakannya sendiri di sini
untuk suatu hari aku akan memikirkannya sendiri di kamar
ketika semuanya menjadi sebuah kenang-kenangan.
Tunggu, aku kembali!
(Dilan, 1991) 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.332) --

PENELITIAN
Menurut hasil penelitianku sendiri
kecepatan rindu menjadi sangat tinggi
dari waktu ke waktu menjadi lebih kuat
menjadi lebih cepat dari kecepatan cahaya
untuk memasukkan sebagian besar dirimu
ke dalam kepalaku!
(Dilan, 1991) 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.333) --

MENEMBUSMU
Setiap hal ketika aku menunggumu
waktu berjalan meenjadi lebih lambat untukku:
Malam berjalan lebih lambat,
siang berjalan lebih melambat,
Jam dinding bergerak lebih lambat,
usia bertambah lebih lambat
Di saat mana jantungku berdetak lebih cepat
melebihi kecepatan cahaya
Oleh keinginan bertemu denganmu
(Dilan, 1991) 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.334) --

JARAK DAN WAKTU
Teoriku tentang Gerak Lurus
Gerak lurus menjadi berubah tidak beraturan
apabila gerak lintasannya berupa menjadi
garis tidak lurus
Itu seperti aku yang bergerak mencari kecepatan
Sekarang berapa jarak yang harus aku tempuh
berapa waktu yang aku butuhkan
untuk bisa bertemu denganmu?
(Dilan, 1991) 
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.335) --


Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Novel "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" Tere Liye

Berikut ini kumpulan Kata-kata / Quotes / Kutipan  dari novel Tere Liye yang berjudul “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” : “Bahagia karena dia memujiku. Jangankan sebuah pujian, tatapan matanya saja sudah cukup membuatku riang sepanjang hari, sepanjang malam.” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.15) “Berhenti sejenak. Menatap sekitar. Itu selalu memberikan kita inspirasi!” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.21) “Aku ingat sekali saat menatap mukanya untuk pertama kali. Dia tersenyum hangat menenteramkan. Mukanya amat menyenangkan. Muka yang memesona oleh cahaya kebaikan.” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.23)   “Kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh. Biarkanlah angin yang menerbangkannya.” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah M...

Kutipan Novel "Berjuta Rasanya" Tere Liye

Berikut ini kumpulan quote / quotes / kutipan / kata-kata dari novel Tere Liye yang berjudul “Berjuta Rasanya” : “Apakah wajah itu penting saat kau jatuh cinta? Bukankah banyak yang bilang, karakter nomor satu, fisik nomor dua?” --- Berjuta Rasanya (hal.4) “Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.” --- Berjuta Rasanya (hal.26) “Ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik. Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.” --- Berjuta Rasanya (hal.26) “Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang bena...

Kutipan Novel "Marmut Merah Jambu" Raditya Dika

Kenapa ya, semua karya bang Raditya Dika selalu berhasil bikin aku ngakak. Kamu lagi galau? Butuh hiburan? Aku saranin, mending baca buku-bukunya bang Radit aja guys. Pict from  here Berikut ini beberapa kumpulan quote - quotes / kutipan / kata-kata yang ada di novelnya bang Raditya Dika yang berjudul “Marmut Merah Jambu” : “Seperti yang ditulis oleh Oscar Wilde: seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain; tapi kita tidak membuat sinyal, kita tidak mengucapkan sepatah kata pun, kita tidak punya apa pun untuk dikatakan.” --- Marmut Merah Jambu (hal.7) “Lo nyadar gak sih, gimana cewek yang kita suka pasti gak pernah suka sama kita? Kenapa sih kita harus suka sama cewek yang kayak gitu? Kenapa gak dengan orang yang emang pasti mau sama kita?” --- Marmut Merah Jambu (hal.9) “Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang a...