“Perpisahan
adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.” -Pidi Baiq
“Apalagi, kalian ini generasi penerus bangsa. Pengorbanan pahlawan jangan disia-siakan. Harus diteladani dengan mengisi kemerdekaan oleh hal-hal yang positif.”
“Aku tidak cemburu. Dia adalah bagian dari diriku. Dia adalah teritorialku, wilayah yang sudah menjadi milikku.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.103)
“Kenapa kamu gak pernah marah ke aku?”
Baca juga:
Kumpulan Kata-kata
/ Quote / Quotes / Kutipan dari novel karya Pidi Baiq yang berjudul “Milea: Suara
Dari Dilan” :
“Bunda
ngebebasin kamu itu karena Bunda percaya. Bunda percaya kamu tau batasnya.
Kalau enggak percaya, mana akan Bunda bebasin.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.51)
“Saat
itu, aku pribadi tidak tahu apa lagi yang aku inginkan, barangkali hanya ingin
oksigen dan tetap bernapas agar bisa bersamanya setiap saat. Juga, ingin bensin
gratis dari Pertamina, untuk bisa mengajak Lia jalan-jalan keliling Kota
Bandung.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.70)
“Kamu
boleh bebas berpendapat tentang diriku, bahkan dengan penilaian yang terburuk
sekalipun karena aku percaya, di dalam caranya masing-masing, setiap orang
melakukan kesalahan. Dan, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk
dimaafkan.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.97)
“Apalagi, kalian ini generasi penerus bangsa. Pengorbanan pahlawan jangan disia-siakan. Harus diteladani dengan mengisi kemerdekaan oleh hal-hal yang positif.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.101)
“Aku tidak cemburu. Dia adalah bagian dari diriku. Dia adalah teritorialku, wilayah yang sudah menjadi milikku.”
--- Milea: Suara Dari Dilan (hal.103)
“Kenapa kamu gak pernah marah ke aku?”
“Aku
pasti marah ke orang yang berani marahin kamu. Masa, aku sendiri marahin kamu.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.111)
“Jangan
datang ke perempuan untuk membuat dia mau, tetapi datanglah ke perempuan untuk
membuat dia senang.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.127)
“Tentunya,
kamu akan berpikir, orang yang kita sukai biasanya akan tersentuh oleh hal yang
mengejutkan dan sekaligus menyenangkan sehingga sebuah hadiah bukan semata-mata
soal hadiah, tetapi lebih jauh dari itu mampu menunjukkan adanya usaha sebagai
bentuk perhatian yang sungguh-sungguh, sebagaimana aku pernah memberinya hadiah
berupa buku TTS yang sudah kuisi itu.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.135)
“Kalau
aku mau ke kamu, terus banyak juga yang mau ke kamu, berarti aku bener.”
“Benernya?
“Iya,
kalau aku mau ke kamu, terus orang-orang, seluruh dunia, gak pada mau ke kamu,
jangan-jangan aku salah milih.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.137-138)
“Jalanilah
hidupmu dengan mengacu kepada pikiranmu sendiri tanpa harus memaksa orang untuk
berpikir yang sama dengan dirimu.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.142)
“Aku
ingin menjadi orang yang diandalkan olehnya dan itu cukup masuk akal. Aku juga
ingin dibutuhkan olehnya, sama sebagaimana aku membutuhkan dirinya.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.149)
“Kau
tau siapa orang yang paling aku sukai di dunia?”
“Siapa?”
“Aku.”
“Karena?”
“Aku
suka ke aku yang bisa bertemu denganmu.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.171-172)
“Aku
ingat, aku pernah bilang kepadanya jika ada yang menyakitinya, maka orang itu
akan hilang. Jika orang itu adalah aku, maka aku pun harus hilang.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.220)
“Benar
kata kamu, rindu itu berat.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.308)
“Masa
lalu adalah masa lalu, tak usah dihindari atau kautolak. Masa lalu akan menjadi
penasihat yang baik. Tidak ada gunanya kausesali. Biarlah itu hadir sebagai
aliran yang membawamu pergi ke tujuan yang lebih baik.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.318)
“Terimalah
kenyataan, dan terus hidup dengan melakukan apa yang benar dan menyenangkan.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.318)
“Aku
menguji dia dengan mukaku yang tidak tampan, dengan keadaanku yang bukan orang
keren, apakah dia mau ke aku? Dia dinyatakan lulus, karena akhirnya mau…”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.340)
“Aku akan
sedang berbohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak kecewa, tapi aku tidak
ingin memiliki pikiran yang buruk tentang hubungan cinta yang putus. Apa yang
sudah kami lakukan adalah tetap yang terbaik. Aku hanya berpikir betapa
beruntungnya aku telah mengenal dirinya. Betapa beruntungnya aku pernah bersama
Milea Adnan Hussain.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)
“Lia
adalah guruku. Dia benar-benar sudah membuat aku menyadari banyak hal tentang
diriku sendiri. Bahkan saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku menyadari
sesuatu tentang diriku dan kemudian aku bisa melihat cukup banyak yang harus
aku perbaiki dalam diriku.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)
“Dalam
berbagai hal, Lia telah mendidik karakter dan kepribadianku untuk membuat
diriku menjadi lebih baik di dalam menjalin hubunganku dengan orang lain
setelah Lia. Aku tidak merasa harus lebih baik dari orang lain, aku hanya
berusaha untuk lebih baik dari diriku yang kemarin.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.352)
“Setiap
orang berbeda, itu pasti. Manusia sempurna adalah justru yang memiliki
kelebihan dan kekurangan.”
---
Milea: Suara Dari Dilan (hal.353)
***
HAI
Kamu memiliki semuanya
Seorang gadis di hujan September
Tetap cantik meskipun bersin!
Tapi harus kamu yang mau ke aku
Seorang lelaki bergerak di atas tanah
Otaknya lebih besar dari simpanse
Semua milikmu untuk siapa, Nona?
Untuk dia yang bisa membuat kamu senang
Karena dia yang aku maksud adalah aku
Jadi mari kita kerja sama
untuk sebuah rencana asmara
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.129) --
KEKUATAN
Kalau kamu adalah kekuatan, aku adalah Dilan
Kamu sudah masuk ke mataku, meskipun aku ngantuk
Masuk lebih jauh semakin membantuku
Itu membuat darahku jadi berani kepadamu
Aku ingin tenang membawamu kalau kau mau
Berdua bersama kerak telor gratis
Kamu boleh pilih di Dago atau di Sorga
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.132) --
JUMAT SORE
Rindu sudah sampai di kepala,
menyerang jantung dan sampai usus.
Aku dalam keadaan darurat,
Hai, Scooby-Doo, jangan bercanda
Bisakah aku bertemu dengan Lia?
Memberi aku tempat berlindung
Dari godaan sunyi yang terkutuk
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.171) --
SAMA-SAMA BAYI
Aku di mana waktu kamu masih bayi?
Aku ingin menjagamu. Tapi, tapi,
aku juga masih bayi waktu itu
(Dilan 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.191) --
HARI LIA
Pagi untuk Lia.
Siang untuk Lia.
Sore untuk Lia.
Malam untuk Lia.
Aku gak mau istirahat
(Dilan 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.191) --
UNTUK LIA
Jeruk sudah dikupas, tetapi belum kumakan,
karena aku nunggu Lia.
Segelas lemon tea, untuk berdua,
Aku menunggu kapankah Lia tiba.
Dan kaus kaki, masih baru, jangan sampai
Lia merasa kedinginan.
Jangan kuatir, jaketnya adalah aku sendiri, untuk Lia!
(Dilan 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.192) --
OLEH-OLEH KHAS
Pada suatu hari di tahun 1991,
aku mengunjungi tempat-tempat kenangan
yang masih alami.
Dan, mengenang kejadian-kejadian
khas tradisional dirinya.
Aku membeli banyak oleh-oleh
yang bersangkut paut dengan dirinya
untuk suatu hari nanti aku akan merasakannya sendiri di
sini
untuk suatu hari aku akan memikirkannya sendiri di kamar
ketika semuanya menjadi sebuah kenang-kenangan.
Tunggu, aku kembali!
(Dilan, 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.332) --
PENELITIAN
Menurut hasil penelitianku sendiri
kecepatan rindu menjadi sangat tinggi
dari waktu ke waktu menjadi lebih kuat
menjadi lebih cepat dari kecepatan cahaya
untuk memasukkan sebagian besar dirimu
ke dalam kepalaku!
(Dilan, 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.333) --
MENEMBUSMU
Setiap hal ketika aku menunggumu
waktu berjalan meenjadi lebih lambat untukku:
Malam berjalan lebih lambat,
siang berjalan lebih melambat,
Jam dinding bergerak lebih lambat,
usia bertambah lebih lambat
Di saat mana jantungku berdetak lebih cepat
melebihi kecepatan cahaya
Oleh keinginan bertemu denganmu
(Dilan, 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.334) --
JARAK DAN WAKTU
Teoriku tentang Gerak Lurus
Gerak lurus menjadi berubah tidak beraturan
apabila gerak lintasannya berupa menjadi
garis tidak lurus
Itu seperti aku yang bergerak mencari kecepatan
Sekarang berapa jarak yang harus aku tempuh
berapa waktu yang aku butuhkan
untuk bisa bertemu denganmu?
(Dilan, 1991)
-- Milea: Suara Dari Dilan (hal.335) --
Comments
Post a Comment