Kamu mencintai sahabatmu, tetapi sahabatmu malah mencintai adik kandungmu sendiri.
Di sisi lain, adik kandungmu itu sudah punya pilihannya sendiri, yang ternyata orang pilihannya tersebut adalah orang yang akan menjadi suamimu...
Gimana? Pusing gak?
Buku ini recommended buat dibaca guys, bagus banget novelnya!
Di sisi lain, adik kandungmu itu sudah punya pilihannya sendiri, yang ternyata orang pilihannya tersebut adalah orang yang akan menjadi suamimu...
Gimana? Pusing gak?
Buku ini recommended buat dibaca guys, bagus banget novelnya!
Berikut ini beberapa kumpulan quote / quotes / kata-kata / kutipan dari novel karya Inesia Pratiwi "Our Hope" :
"Cinta tak harus selalu berbalas. Ada kalanya, harapan untuk memiliki hatinya harus kamu kubur dalam-dalam bersama rasa itu. Hanya mampu mendoakan kebahagiaannya dari jauh, walau sebenarnya di lubuk hatimu menginginkan dia merasa bahagia karena kamu."
"Cinta tak harus selalu berbalas. Ada kalanya, harapan untuk memiliki hatinya harus kamu kubur dalam-dalam bersama rasa itu. Hanya mampu mendoakan kebahagiaannya dari jauh, walau sebenarnya di lubuk hatimu menginginkan dia merasa bahagia karena kamu."
--- Our Hope (hal.5)
"Cinta yang tidak dikatakan pun masih tetap disebut cinta, kan? Selama itu masih bernama cinta, tak masalah baginya."
--- Our Hope (hal.7)
"Rasakanlah kiriman energi cinta dariku dan jadikan aku wanita yang lebih dari sekadar temanmu."
--- Our Hope (hal.17)
"Hati lo itu ibarat toko. Jangan terlalu lama pasang tanda closed!"
--- Our Hope (hal.19)
"Iya. Lo emang laku, tapi lo yang menutup diri, nggak pernah mau membuka hati. Ibarat toko, lo itu selalu masang tanda 'closed'. Padahal, di luar sana pelanggan udah nungguin kapan pintu toko lo dibuka. Kalo dibiarin tertutup terus-terusan, di dalam sana bakal banyak debu dan sarang yang malah bisa merusak isinya. Nah, kalau udah rusak, pas lo buka tuh pintu, mana ada lagi yang mau masuk."
--- Our Hope (hal.25)
"Jangan buang-buang waktu buat orang yang bahkan nggak sama sekali menghabiskan waktunya buat mikirin kamu."
--- Our Hope (hal.37)
"Karena memang begitulah jodoh, bukan dicari yang bisa menyamai tetapi yang bisa mengimbangi."
--- Our Hope (hal.45)
"Tuhan, tolong buat hatiku jatuh cinta pada lelaki yang juga mencintaiku. Tolong labuhkan hatiku pada lelaki yang cintanya juga hanya untukku. Jangan biarkan aku mencintai sendirian lagi."
--- Our Hope (hal.57)
"Bila rambut yang putih sudah semakin memutih, takkan bisa kembali menjadi hitam.
Memang masih bisa diberi pewarna, tetapi tetap tidak akan bertahan lama.
Begitu pun dengan cinta. Bila cinta yang pudar sudah semakin memudar, takkan bisa kembali menjadi pekat.
Memang masih bisa diberi pewarna, tetapi tetap tidak akan bertahan lama."
--- Our Hope (hal.62)
"Hanya bisa mencintai, tanpa pernah terbalas.
Selalu berharap ingin memiliki, tanpa sadar kalau ia tak pernah bisa tergapai."
--- Our Hope (hal.81)
"Setelah semua penantian yang dia tunggu dari lo nggak kunjung datang padanya, akan ada saatnya dia berhenti memperjuangkan lo!"
--- Our Hope (hal.95)
"Lo gelap, lo nggak menarik, lo bakal hilang saat matahari yang terang itu datang. Tapi kenapa bulan yang indah itu masih mau menemani lo setiap hari?" ujarnya pada langit.
"Di saat lo pergi, bulan juga pergi. Dia nggak peduli seperti apa diri lo, dia cuma mau menemani lo. Karena mereka sadar, mereka akan terlihat indah hanya saat bersama lo. Gue iri sama lo, langit malam!"
--- Our Hope (hal.134)
"Jika aku berhenti memperjuangkanmu, bukan berarti aku berhenti mencintaimu. Aku hanya ingin berhenti menyakiti hatiku."
--- Our Hope (hal.139)
"Gimana rasanya waktu orang yang lo tunggu nggak pernah datang? Kecewa, kan?
Gimana rasanya saat semua yang udah lo siapin buat dia, diabaikan begitu aja? Sakit, kan?"
--- Our Hope (hal.161)
"Coba deh lebih peka lagi sama hati lo, ikutin apa yang dia bilang, jangan lagi coba menyangkal."
--- Our Hope (hal.187)
"Aku ingin punya anak perempuan yang cantik dan lucu, persis seperti kamu. Agar ketika aku melihatnya, aku akan selalu teringat padamu."
--- Our Hope (hal.201)
"Kamu nggak perlu susah payah mencari kebahagiaan lagi, karena aku akan memberikannya dengan suka rela."
--- Our Hope (hal.211)
"Akhirnya kini aku benar-benar pergi. Bukan untuk lari, tapi menyembuhkan lukaku bersama sang waktu."
--- Our Hope (hal.227)
"Kamu itu cuma pura-pura kuat, padahal sebenarnya kamu juga sama rapuhnya. Bahkan lebih rapuh dari dia!"
--- Our Hope (hal.241)
"Tolong, jangan pergi lagi.
Tanpa kamu, aku nggak utuh. Tanpa kamu, aku bukan siapa-siapa."
--- Our Hope (hal.259)
Baca juga:
Kutipan novel Raditya Dika - Marmut Merah Jambu
"Cinta yang tidak dikatakan pun masih tetap disebut cinta, kan? Selama itu masih bernama cinta, tak masalah baginya."
--- Our Hope (hal.7)
"Rasakanlah kiriman energi cinta dariku dan jadikan aku wanita yang lebih dari sekadar temanmu."
--- Our Hope (hal.17)
"Hati lo itu ibarat toko. Jangan terlalu lama pasang tanda closed!"
--- Our Hope (hal.19)
"Iya. Lo emang laku, tapi lo yang menutup diri, nggak pernah mau membuka hati. Ibarat toko, lo itu selalu masang tanda 'closed'. Padahal, di luar sana pelanggan udah nungguin kapan pintu toko lo dibuka. Kalo dibiarin tertutup terus-terusan, di dalam sana bakal banyak debu dan sarang yang malah bisa merusak isinya. Nah, kalau udah rusak, pas lo buka tuh pintu, mana ada lagi yang mau masuk."
--- Our Hope (hal.25)
"Jangan buang-buang waktu buat orang yang bahkan nggak sama sekali menghabiskan waktunya buat mikirin kamu."
--- Our Hope (hal.37)
"Karena memang begitulah jodoh, bukan dicari yang bisa menyamai tetapi yang bisa mengimbangi."
--- Our Hope (hal.45)
"Tuhan, tolong buat hatiku jatuh cinta pada lelaki yang juga mencintaiku. Tolong labuhkan hatiku pada lelaki yang cintanya juga hanya untukku. Jangan biarkan aku mencintai sendirian lagi."
--- Our Hope (hal.57)
"Bila rambut yang putih sudah semakin memutih, takkan bisa kembali menjadi hitam.
Memang masih bisa diberi pewarna, tetapi tetap tidak akan bertahan lama.
Begitu pun dengan cinta. Bila cinta yang pudar sudah semakin memudar, takkan bisa kembali menjadi pekat.
Memang masih bisa diberi pewarna, tetapi tetap tidak akan bertahan lama."
--- Our Hope (hal.62)
"Hanya bisa mencintai, tanpa pernah terbalas.
Selalu berharap ingin memiliki, tanpa sadar kalau ia tak pernah bisa tergapai."
--- Our Hope (hal.81)
"Setelah semua penantian yang dia tunggu dari lo nggak kunjung datang padanya, akan ada saatnya dia berhenti memperjuangkan lo!"
--- Our Hope (hal.95)
"Lo gelap, lo nggak menarik, lo bakal hilang saat matahari yang terang itu datang. Tapi kenapa bulan yang indah itu masih mau menemani lo setiap hari?" ujarnya pada langit.
"Di saat lo pergi, bulan juga pergi. Dia nggak peduli seperti apa diri lo, dia cuma mau menemani lo. Karena mereka sadar, mereka akan terlihat indah hanya saat bersama lo. Gue iri sama lo, langit malam!"
--- Our Hope (hal.134)
"Jika aku berhenti memperjuangkanmu, bukan berarti aku berhenti mencintaimu. Aku hanya ingin berhenti menyakiti hatiku."
--- Our Hope (hal.139)
"Gimana rasanya waktu orang yang lo tunggu nggak pernah datang? Kecewa, kan?
Gimana rasanya saat semua yang udah lo siapin buat dia, diabaikan begitu aja? Sakit, kan?"
--- Our Hope (hal.161)
"Coba deh lebih peka lagi sama hati lo, ikutin apa yang dia bilang, jangan lagi coba menyangkal."
--- Our Hope (hal.187)
"Aku ingin punya anak perempuan yang cantik dan lucu, persis seperti kamu. Agar ketika aku melihatnya, aku akan selalu teringat padamu."
--- Our Hope (hal.201)
"Kamu nggak perlu susah payah mencari kebahagiaan lagi, karena aku akan memberikannya dengan suka rela."
--- Our Hope (hal.211)
"Akhirnya kini aku benar-benar pergi. Bukan untuk lari, tapi menyembuhkan lukaku bersama sang waktu."
--- Our Hope (hal.227)
"Kamu itu cuma pura-pura kuat, padahal sebenarnya kamu juga sama rapuhnya. Bahkan lebih rapuh dari dia!"
--- Our Hope (hal.241)
"Tolong, jangan pergi lagi.
Tanpa kamu, aku nggak utuh. Tanpa kamu, aku bukan siapa-siapa."
--- Our Hope (hal.259)
Baca juga:
Kutipan novel Raditya Dika - Marmut Merah Jambu
Comments
Post a Comment