Skip to main content

Kutipan Novel "Me Minus You" Dian Mariani


Tanpamu,
aku mampu,
tapi aku tak mau.
-Dian Mariani-




Beberapa kumpulan quotes / kutipan indah dari novel karya Dian Mariani yang berjudul "Me Minus You" :

"Menyenangkan. Menenangkan. Cinta itu seharusnya seperti ini. Tidak perlu terburu-buru. Tidak selalu banyak kata-kata. Saling percaya. Saling mengerti. Tidak perlu takut, kecuali takut kehilangan. Tidak ada khawatir, kecuali cemas ditinggalkan. Tidak perlu terlalu banyak rayuan. Tidak perlu bunga, karena hatinya sendiri sudah penuh renda-renda."
--- Me Minus You (hal.40)

"Mungkin cinta memang begitu. Sanggup membuatnya selalu tersenyum. Sanggup mengubah kelamnya hari menjadi penuh pelangi. Mampu melambungkannya ke tempat yang tinggi, dan mengabaikan sekelebat firasat aneh, yang sempat muncul beberapa kali."
--- Me Minus You (hal.41)

"Cinta itu, seharusnya bikin lo lebih bahagia daripada sebelumnya. Bikin lo lebih banyak tertawa, daripada sebelumnya."
--- Me Minus You (hal.45)

"Kamu adalah satu-satunya yang aku inginkan. Kamu adalah kekuatanku. Yang membuatku bersemangat bangun, walau tahu hari ini akan ada masalah, persoalan, atau apa pun itu namanya. Walau aku nggak selalu menghubungimu, tapi mengetahui kamu akan selalu ada untukku, itu sudah cukup."
--- Me Minus You (hal.49)

"Melihat kecemasanmu, perhatian dan rasa sayangmu, aku jadi tahu, rasa cinta itu seharusnya seperti ini. Disayang dan menyayangi. Saling memperhatikan, saling merindukan."
--- Me Minus You (hal.49)

"Berbagi itu bukan hanya hal yang senang-senang aja, kesusahan juga harus dibagi."
--- Me Minus You (hal.55)

"Kalau seorang wanita menangis karenamu, itu berarti dia benar-benar mencintaimu."
--- Me Minus You (hal.81)

"Seorang pria, harus memiliki tanggung jawab, dan mengembannya sampai akhir. Jadikan itu jati dirimu."
--- Me Minus You (hal.82)

"Ketegaran itu, belinya di mana? Kalau ada yang jual, aku mau beli. Yang banyak."
--- Me Minus You (hal.85)

"Lo tahu tangisan itu nggak akan menyelesaikan masalah. But if you feel good after that, just do it."
--- Me Minus You (hal.128)

"Kamu tahu, kenapa jatuh cinta itu seperti naik roller coaster, dan bukannya seperti ngebut naik mobil, padahal sama-sama memicu adrenalin?
Karena ngebut naik mobil itu, hanya di jalan datar. Sementara naik roller coaster, bisa di atas, bisa di bawah. Sama seperti jatuh cinta. Bisa senang banget, bisa sedih banget, benci banget, sayang banget, dan segala perasaan ekstrem lainnya."
--- Me Minus You (hal.174-175)

"Jangan persulit hidup lo dengan kecurigaan yang nggak perlu. Hidup udah cukup susah, tanpa perlu hal-hal kayak gitu. Pikirkan aja apa yang membuat lo bahagia."
--- Me Minus You (hal.191)

"Hidup itu selain tentang berjuang, juga tentang merelakan.
Ada saatnya memegang erat-erat.
Ada saatnya melepaskan, apa yang seharusnya tidak menjadi milik kita."
--- Me Minus You (hal.208)

"Cinta itu, seharusnya membahagiakan. Cinta itu seharusnya membuatmu lebih banyak tersenyum. Kecewa dan kesedihan, tidak sepatutnya berkawan dengan cinta. Karena cinta yang seperti itu, mungkin tidak layak diperjuangkan. Tapi kalau bisa membuatmu bahagia, lakukan apa pun juga yang baik, demi bisa merengkuhnya."
--- Me Minus You (hal.216)

"Mencintai dan dicintai, adalah dua rasa timbal-balik yang indah
Yang terasa berjalan salah, kalau hanya dilakukan salah satunya."
--- Me Minus You (hal.223)

"Hidup ini, tak tahu untuk berapa lama
Namun harus tetap dijalani sebaiknya
Dinikmati seadanya
Dan dicintai semestinya"
--- Me Minus You (hal.223)

Baca juga:
Kutipan novel Dicintai Jo

Comments

Popular posts from this blog

Kutipan Novel "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" Tere Liye

Berikut ini kumpulan Kata-kata / Quotes / Kutipan  dari novel Tere Liye yang berjudul “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” : “Bahagia karena dia memujiku. Jangankan sebuah pujian, tatapan matanya saja sudah cukup membuatku riang sepanjang hari, sepanjang malam.” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.15) “Berhenti sejenak. Menatap sekitar. Itu selalu memberikan kita inspirasi!” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.21) “Aku ingat sekali saat menatap mukanya untuk pertama kali. Dia tersenyum hangat menenteramkan. Mukanya amat menyenangkan. Muka yang memesona oleh cahaya kebaikan.” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.23)   “Kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh. Biarkanlah angin yang menerbangkannya.” ---  Tere Liye,  Daun Yang Jatuh Tak Pernah M...

Kutipan Novel "Berjuta Rasanya" Tere Liye

Berikut ini kumpulan quote / quotes / kutipan / kata-kata dari novel Tere Liye yang berjudul “Berjuta Rasanya” : “Apakah wajah itu penting saat kau jatuh cinta? Bukankah banyak yang bilang, karakter nomor satu, fisik nomor dua?” --- Berjuta Rasanya (hal.4) “Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.” --- Berjuta Rasanya (hal.26) “Ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik. Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.” --- Berjuta Rasanya (hal.26) “Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang bena...

Kutipan Novel "Ayahku (Bukan) Pembohong" Tere Liye

Kumpulan quote-quotes / kata-kata / kutipan dari novel karya Tere Liye "Ayahku (Bukan) Pembohong" : "Kau tahu, kekalahan seperti ini justru baik bagi mereka. Agar mereka bisa menilai kembali kelebihan dan kekurangan tim." --- Ayahku (Bukan) Pembohong, hal.11 "Terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas." --- Ayahku (Bukan) Pembohong, hal.24 "Ah, yang menghina belum tentu lebih mulia dibandingkan yang dihina. Bukankah Ayah sudah berkali-kali bilang, bahkan kebanyakan orang justru menghina diri mereka sendiri dengan menghina orang lain." --- Ayahku (Bukan) Pembohong, hal.38 "Ayah pernah cerita, Toki si Kelinci Nakal selalu tahu bahwa orangtuanya amat menyayangi dia. Meski harus menaklukkan badai salju, melawan kerumunan serigala, menghindari jebakan pemburu, bahkan melewati jembatan terakhir, orangtuanya tetap berusaha menyelamatkan Toki, senakal apa pun anaknya... Aku tahu, Ayah akan selalu menyayangiku." ...