Ketika bibir tak sanggup mewakili apa yang ada dihati…
Sungguh dilema. Disaat mantannya kembali muncul dalam hidupnya, bisakah dia mencintai mantannya kembali? Atau lebih memilih sahabat prianya yang sudah memiliki pacar? Kira-kira siapa ya, yang dia pilih? Kumpulan quotes / kata-kata / kutipan dari novel Pia Devina "Kata Dalam Kotak Kaca" : "Tawa yang selalu menjelma menjadi lonceng penanda hadirnya musim semi di hatiku, yang lantas berakhir menjadi musim gugur berkepanjangan begitu aku menyadari kenyataan yang kuhadapi." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.8) "Kenyataan sering kali lebih pahit dibandingkan imajinasi." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.16) "Bagaimana mungkin perempuan dan laki-laki seperti kami hanya mentok pada zona pertemanan dan tidak pernah memiliki hubungan yang lebih jauh daripada itu?" --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.44) "Kenapa nggak sekali-kali kamu prioritasin aku? Walaupun aku bukan pacar kamu, tapi aku kenal kamu jauh lebih lama daripada dia." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.48) "Sering kali cerita manis berhenti pada titik di mana sebenarnya kita tidak ingin berhenti." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.58) "Cinta itu nggak gampang, honey. Malah, cinta itu susah banget buat didapat." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.67) "Aku cuma pengin kamu mengambil langkah, walaupun hanya satu langkah, daripada kamu berdiam diri seumur hidup." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.77-78) "Mana bisa kamu move on sementara perasaan itu masih akan terus menghantuimu?" --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.78) "Sekarang kamu harus mastiin orang yang kamu suka tahu perasaan yang selama ini kamu pendam." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.79) "Kamu tahu dia jatuh cinta sama cewek lain. Dan kamu pergi begitu aja, buat menyelamatkan perasaanmu. Kamu berharap dengan menjauh dari dia, kamu bisa ngelupain perasaanmu." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.100-101) "Coba jujur sama perasaanmu. Izinkan dia tahu. Seenggaknya, setelah fase itu terlewati mungkin kamu bisa merasa lebih lega. Sebelum semuanya benar-benar harus berakhir, bahkan sebelum pernah dimulai." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.109) "Seandainya aku bisa mengatakan betapa aku merindukannya, betapa saat ini aku menginginkannya. Bukan hanya sebatas teman." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.114) "Hal tersulit di dunia ini adalah melepaskan kamu, atau mencoba jatuh cinta kepada orang lain." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.115) "Haruskah dia membahas laki-laki lain, sementara yang kuinginkan adalah dia." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.116) "Satu kebohongan akan berlanjut dengan kebohongan-kebohongan berikutnya. Sudah menjadi hukum alam, bukan?" --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.120) "Mana mungkin aku bisa tidur kalau kepalaku penuh dengan segala hal tentangmu." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.123) "Lebih baik kalian jujur satu sama lain tentang perasaan kalian, sebelum semuanya benar-benar terlambat." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.144) "Aku nggak bisa membayangkan bagaimana di setiap pagi saat aku bangun tidur, kamu berada di sampingku, tapi hatimu mencintai perempuan lain." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.181) "Jangan pernah merasa bersalah atas apa yang terjadi pada kisah kita. Aku yang memilih dan aku ingin melihatmu bahagia. Aku juga ingin mencari kebahagiaanku yang sesungguhnya. Jadi, mari kita memulai cerita baru masing-masing." --- Kata Dalam Kotak Kaca (hal.181) Baca juga: Kutipan novel Milea : Suara Dari Dilan |
Berikut ini kumpulan Kata-kata / Quotes / Kutipan dari novel Tere Liye yang berjudul “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” : “Bahagia karena dia memujiku. Jangankan sebuah pujian, tatapan matanya saja sudah cukup membuatku riang sepanjang hari, sepanjang malam.” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.15) “Berhenti sejenak. Menatap sekitar. Itu selalu memberikan kita inspirasi!” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.21) “Aku ingat sekali saat menatap mukanya untuk pertama kali. Dia tersenyum hangat menenteramkan. Mukanya amat menyenangkan. Muka yang memesona oleh cahaya kebaikan.” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (hal.23) “Kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh. Biarkanlah angin yang menerbangkannya.” --- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah M...
Comments
Post a Comment